KENALI KAMI

Research fellows periode 2022 – 2023:

==========================================================

  wiwinWiwin Hulfatuzzaini, Universitas Mataram

Estimasi stok karbon mangrove di pesisir TWA Pulau Moyo, NTB
Wiwin Hulfatuzzaini adalah mahasiswi Program Studi Biologi, Universitas Mataram. Wiwin tertarik pada bidang riset kelautan dan memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi konsultan lingkungan di kemudian hari. Keterampilan dalam riset kelautan ini didukung dengan keaktifannya mengikuti beberapa program dan kegiatan, baik melalui mata kuliah, kelompok belajar maupun kegiatan luar program studi. Untuk mendukung penelitian skripsinya, Wiwin telah mengikuti mata kuliah bioekologi mangrove, bioekologi pesisir dan pulau kecil, dan mata kuliah penunjang lainnya. Sejak tahun 2018, ia menjadi anggota aktif kelompok belajar Marine Biology Club dan Bird Study Club Universitas Mataram. Pada tahun 2021, Wiwin menjabat sebagai ketua dari Marine Biology Club Universitas Mataram. Kegiatan luar program studi yang diikutinya adalah Pelatihan Penilaian Kondisi Padang Lamun yang diselenggarakan PRO-BRIN bekerja sama dengan Universitas Mataram. Wiwin berharap, terlaksananya pengelolaan sumber daya alam yang optimal di masa depan. Untuk mewujudkan harapan tersebut, ia akan belajar mengidentifikasi potensi dan ancaman terhadap kondisi ekosistem sehingga mampu menemukan cara mengembalikan kondisi ekosistem yang telah terdegradasi.

==========================================================

  Antonius Dharma, Universitas Gadjah Mada

Studi karakteristik habitat lokasi soft-release kura-kura rote NTT
Antonius Dharma saat ini sedang menekuni pendidikan di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, dengan minat terhadap satwa liar dan ekologi. Kecintaan Dharma terhadap lingkungan tumbuh sejak bergabung dalam komunitas pecinta alam saat SMA, yang memberikannya inspirasi untuk mengembangkan minat dan berkontribusi pada pelestarian alam di masa kuliah dan dunia kerja nanti. Dharma bergabung dalam beberapa komunitas lingkungan, seperti Unit Selam yang mengenalkannya kepada kehidupan bawah laut, dan Kelompok Studi Herpetofauna yang mengenalkannya kepada kehidupan reptil dan amfibi. Kedua hal tersebut menjadi bekal Dharma dalam melakukan riset skripsinya mengenai studi habitat untuk lokasi soft-release kura-kura rote. Melalui penelitian tersebut, ia berharap dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian satwa dilindungi di Indonesia dengan cara membantu kura-kura rote kembali menemukan rumahnya di alam liar.

==========================================================

  Ahmad Fiki, Universitas Malikussaleh

Studi keberadaan dugong dan habitatnya di Pulau Banyak, Aceh
Ahmad Fiki sedang menempuh studi S1 di Jurusan Perikanan dan Kelautan, Universitas Malikussaleh. Selama mengikuti perkuliahan, Fiki aktif pada beberapa bidang organisasi, seperti Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan, BEM Fakultas Pertanian, dan Himasil. Minatnya yang besar terhadap konservasi mulai tumbuh setelah mengikuti kegiatan konservasi penyu saat Praktik Kerja Lapang di Pulau Bangkaru, Aceh. Pengalaman tersebut membuatnya sadar bahwa konservasi dapat menjaga keseimbangan ekosistem. Karena itu, Fiki bertekad untuk menjadi seorang konservasionis. Ia berharap hasil penelitiannya dapat menjadi acuan bagi KLHK dan lembaga Adat Laot (Panglima Laot) untuk mengembangkan aturan yang dapat menyelamatkan hewan laut terancam punah, khususnya Dugong.

==========================================================

  Hijratun Hasanah, Universitas Syiah Kuala

Peran kelembagaan Panglima Laot terhadap pengelolaan perikanan di wilayah MPA Pulau Banyak, Aceh
Hijratun Hasanah, yang akrab dipanggil Atun, merupakan mahasiswi Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Universitas Syiah Kuala. Atun memiliki hobi menulis, berenang, dan menyelam. Untuk menyalurkan hobinya itu, ia bergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ocean Diving Club dan UKM Pers DETaK yang bergerak dalam bidang jurnalisme. Dari perkuliahannya Atun mendapat pengalaman mengenai praktik penangkapan ikan oleh masyarakat Kampung Jawa, Banda Aceh. Melalui usaha konservasi, ia berharap penangkapan ikan oleh nelayan tidak mengganggu kelestarian biodiversitas laut. Salah satunya adalah dengan menjaga peran Panglima Laot agar tetap berjalan dengan baik.

==========================================================

  Fauzan Maulana, Universitas Syiah Kuala

Perbandingan persentase jenis kelamin penyu saat penetasan di sarang alami dan sarang relokasi di Aceh Jaya
Fauzan Maulana, biasa dipanggil Fauzan, sedang menempuh studi S1 di Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas Syiah Kuala. Selama enam semester menjadi mahasiswa Ilmu Kelautan, Fauzan banyak mengembangkan diri melalui kegiatan selam ilmiah serta konservasi ekosistem. Salah satunya adalah ekosistem terumbu karang. Ia pernah mengikuti kegiatan pengecekan terumbu karang tahunan dan pengolahan data kelimpahan ikan karang. Fauzan percaya bahwa banyak kebutuhan manusia yang berasal dari alam sehingga ia ingin melestarikan keanekaragaman hayati.

==========================================================

  Teti Anderi Anti, Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Pante Kulu Banda Aceh

Kajian sosial-ekonomi masyarakat di desa penyangga Suaka Margasatwa Rawa Singkil, Aceh
Teti Anderi Anti adalah mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Pante Kulu Banda Aceh. Teti tertarik dengan keanekaragaman hayati karena banyaknya potensi yang dimiliki mulai dari ekosistem sampai spesies. Selama perkuliahan, Teti sering melakukan praktik biodiversitas dan konservasi. Baru-baru ini, Teti melakukan kegiatan konservasi di Hutan Pendidikan Jantho bersama dosen dan mahasiswa lainnya. Di sana, Teti melakukan pendidikan konservasi atau kunjungan ke sekolah untuk mengedukasi siswa di Gampong Bueng mengenai satwa liar yang langka di Sumatera. Teti juga pernah melakukan kegiatan pengukuran debit air dan pengamatan potensi ekowisata di Brayeun, Aceh Besar. Selain itu, Teti pernah menjadi relawan WALHI (Wahana Lingkungan Hidup) dan mengikuti kegiatan Diskusi Konservasi bersama Forum Jurnalis Lingkungan. Ia ingin mengedukasi para juniornya di kampus tentang pentingnya melestarikan lingkungan dan menjaga kualitasnya. Dengan begitu, ia berharap semakin banyak muncul konservasionis muda sehingga konservasi di Indonesia dapat terus berkembang.

==========================================================

  Febriansyah Abdillah, Universitas Sumatera Utara

Kepadatan dan pola persebaran burung rangkong di Stasiun Penelitian Ketambe, TN Gunung Leuser
Febriansyah Abdillah merupakan mahasiswa Departemen Biologi, Universitas Sumatera Utara. Selama menjalani perkuliahan, Febri aktif berorganisasi di Biologi Pecinta Alam dan Studi Lingkungan Hidup (BIOPALAS) dan Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMABIO). Selain itu ia aktif menjadi relawan dan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh lembaga-lembaga konservasi seperti relawan untuk monitoring Pasar Burung Kota Medan dan Pelatihan Jurnalistik Lingkungan untuk Mahasiswa oleh Sumatera Tropical Forest Journalism (2021). Ketertarikannya terhadap kehidupan liar, khususnya burung, dimulai dari kegiatan Asian Waterbirds Census tahun 2020, inventarisasi burung di area hutan Badan Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Aek Nauli, dan survei biodiversitas burung di beberapa lokasi lainnya. Harapan terbesarnya dalam konservasi adalah semua orang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Untuk itu, setelah lulus kuliah ia ingin turut berkontribusi dengan cara bekerja di dunia lingkungan hidup.

==========================================================

  M. Ichsan, Universitas Syiah Kuala

Identifikasi jenis-jenis pohon pakan burung rangkong di Stasiun Penelitian Ketambe, TN Gunung Leuser
Berkemah dan mendaki sudah menjadi hobi Ichsan sejak SMP. Hobi tersebut mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan di FMIPA Biologi bidang Ekologi dan Biodiversitas Hewan. Dari kegiatan praktikum lapangan, Ichsan mendapat pengalaman mengamati perilaku rusa di Taman Rusa Sibreh Aceh, juga monyet di Selawah dan Mata Ie. Ichsan memiliki hobi fotografi dan videografi. Ia pernah menjuarai kompetisi film pendek tingkat provinsi yang diadakan oleh International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies tahun 2017 dan 2018. Kesenangannya menjelajahi dan mengabadikan alam dengan kamera mendorong Ichsan untuk ikut menjaga dan melestarikannya. Menjadi bagian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merupakan salah satu cita-citanya agar bisa banyak terlibat dalam berbagai kegiatan konservasi. Ichsan berharap semoga masyarakat dan pemerintah selalu memperhatikan kondisi alam dan peduli terhadap alam sekitar.

==========================================================

  M. Rizqi Mukhtadin, Universitas Lampung

Distribusi rangkong dan pohon pakannya di TN Bukit Barisan Selatan
M. Rizqi Mukhtadin, akrab disapa Mukhtadin, sedang menjalani pendidikan S1 di Biologi FMIPA Universitas Lampung. Selama di perkuliahan, Mukhtadin aktif mengikuti berbagai kegiatan organisasi mahasiswa seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM U KBM Unila) tahun 2019, Himbio FMIPA UNILA tahun 2019 – 2020, dan pernah menjadi ketua pelaksana Pekan Konservasi Sumber Daya Alam XXIV. Selain itu, Mukhtadin pernah melaksanakan Praktik Kerja Lapang selama 40 hari di Stasiun Penelitian Way Canguk, TNBBS. Ia memiliki ketertarikan lebih di bidang konservasi biodiversitas. Menurutnya, Indonesia memerlukan kader konservasi untuk menjaga kekayaan alamnya dan ia tertarik ikut andil dalam upaya pelestarian tersebut.

==========================================================

  Sintia Dellys Djafar, Universitas Negeri Manado

Bentuk- bentuk gangguan monyet hitam sulawesi (Macaca nigra) dan penanganannya di desa penyangga CA Tangkoko dan CA Batuangus, Sulawesi Utara
Sintia Dellys Djafar tengah menempuh pendidikan S1 di Program Studi Biologi Universitas Negeri Manado. Ia pernah meraih juara IV Olimpiade Nasional MIPA tingkat Universitas tahun 2021 dan menjadi peserta Olimpiade Nasional MIPA Wilayah, serta terlibat aktif di organisasi HMJ Biologi Unima periode 2020-2021. Sintia pernah melakukan kunjungan ke Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki dan berdiskusi dengan konservasionis di sana. Ia sangat takjub melihat bagaimana pengelolaan biodiversitas sangat mempengaruhi keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, Sintia ingin belajar dan terjun langsung ke dunia konservasi. Ia berharap semakin banyak pihak yang peduli serta terlibat aktif dalam upaya konservasi sehingga tercipta kerjasama yang baik serta saling berbagi sumber daya dan informasi.

==========================================================

  Kresna Wibowo, Universitas Diponegoro

Analisis karakteristik habitat, ancaman, serta persepsi masyarakat terhadap kegiatan peneluran dan perlindungan penyu di KEE Lalumpe, Sulawesi Utara
Kresna Wibowo merupakan mahasiswa Departemen Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. Saat ini, ia tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip dan menjabat sebagai Koordinator Bidang Lingkungan dan Kemasyarakatan. Kresna pernah melakukan Praktik Kerja Lapang di Turtle Conservation and Education Center, Bali pada Desember 2020 hingga Januari 2021. Dalam kegiatan tersebut ia melakukan identifikasi dan pendataan penyu, pelepasan penyu atau tukik, dan pengukuran parameter lingkungan habitat penyu. Kresna sangat ingin berperan aktif dalam melestarikan penyu dan mengedukasi masyarakat terkait upaya konservasi penyu di Indonesia.

==========================================================

  Verginia Yolanda Manansang, Universitas Sam Ratulangi Manado

Pola perburuan satwa liar di desa penyangga TN Bogani Nani Wartabone
Verginia Yolanda Manansang, biasa disapa dengan sebutan Yoan, sedang menempuh studi S1 di Program Studi Kehutanan, Universitas Sam Ratulangi Manado. Sejak awal perkuliahan, Yoan aktif mengikuti kegiatan kelompok pengamat burung. Ia juga aktif di klub panjat tebing Mapala Areca Vestiaria. Pada tahun 2017, ia mengikuti pekan olahraga provinsi di cabang olahraga panjat dinding buatan di Tondano, hingga pada tahun 2018 resmi menjadi anggota Mapala. Pada tahun 2019, Yoan mewakili Sulawesi Utara pada Pra Pekan Olahraga Nasional di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Ketertarikannya terhadap pelestarian alam muncul karena tinggal berbatasan dengan kawasan hutan di Kepulauan Sangihe. Ia tidak ingin hutan dan biodiversitasnya rusak dan dimanfaatkan secara tidak tepat.

==========================================================

  Alifah Fitam Rakhma Sari, Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta

Karakteristik biologi perikanan dan teknologi penangkapan ikan karang di kawasan TN Taka Bonerate
Alifah Fitam Rakhma Sari, biasa dipanggil Alifah, adalah seorang taruni yang sedang menempuh pendidikan di Program Studi Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jakarta. Selama kuliah, Alifah mengikuti kegiatan magang, organisasi, serta menjadi relawan untuk menambah wawasan dan pengalaman. Salah satunya menjadi enumerator hiu-pari bersama BPSPL Denpasar. Ketertarikannya dalam mengatasi isu konservasi diwujudkan melalui kegiatan menulis di blog dan mengikuti lomba esai. Beberapa penghargaan yang telah Alifah raih adalah Mahasiswa Berprestasi dengan predikat “The Best” dan juara 1 dalam citizen journalism Tay Juhana Foundation X Geotimes. Ke depannya, Alifah berharap dapat berkecimpung di bidang konservasi kelautan dan perikanan untuk mewujudkan aksi nyata dalam menjaga dan mengelola lingkungan melalui upaya konservasi.

==========================================================

  Muh. Ikhwan Resya, Universitas Hasanuddin

Dinamika populasi ikan kerapu di kawasan TN Taka Bonerate
Muh. Ikhwan Resya saat ini berkuliah di Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Universitas Hasanuddin. Ikhwan memiliki pengalaman berorganisasi sebagai Koordinator Himpunan Mahasiswa Perikanan Tangkap Indonesia periode 2021-2022 dan Koordinator Kesekretariatan Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara Mahasiswa Universitas Hasanuddin periode 2020-2021. Ikhwan juga pernah mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa sampai ke tingkat nasional dengan penelitian mengenai alat bantu untuk penangkapan ikan. Menurutnya, manusia membutuhkan sumberdaya ikan sebagai sumber pangan sehingga penting untuk dilestarikan, salah satunya melalui praktik perikanan berkelanjutan. Ia berharap hasil penelitiannya dapat mendukung upaya peletarian tersebut

==========================================================

  Muh. Irfan, Universitas Hasanuddin

Hubungan tingkah laku wisatawan dan kegiatan pemanduan terhadap kondisi ekosistem terumbu karang pada lokasi-lokasi snorkeling di TN Karimunjawa
Muh. Irfan sedang menempuh studi S1 di Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Hasanuddin. Irfan sejak kecil senang dengan olahraga voli, tenis meja, dan aktivitas alam. Selain berkuliah, ia mengikuti klub selam MSDC UNHAS, kelompok pecinta alam di Jurusan Ilmu Kelautan, dan kegiatan-kegiatan relawan. Irfan menyukai hewan dan tumbuhan serta senang beraktivitas di laut. Namun, ia prihatin jika ada kegiatan manusia yang dapat merusak keanekaragaman hayati dan keindahan laut. Oleh karena itu, ia merasa perlu untuk mengambil peran dalam upaya perlindungan, pengawetan, pemanfaatan keanekaragaman hayati secara bijaksana.

==========================================================

  Muhammmad Nafiul Huda, Universitas Brawijaya

Status sumberdaya ikan ekor kuning di perairan TN Karimunjawa
Muhammmad Nafiul Huda, biasa dipanggil Nafiul, adalah mahasiswa Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Brawijaya. Nafiul sangat tertarik dengan pengolahan data karena ia yakin bahwa data sangat dibutuhkan di segala bidang, khususnya perikanan. Di sela kesibukannya sebagai mahasiswa, Nafiul menyempatkan diri untuk mempelajari hal-hal baru seperti analisis data dan data sains. Oleh karena itu, di semester 5 Nafiul memutuskan untuk mengikuti program kampus merdeka dari Kemendikbud, yaitu studi independen di salah satu perusahaan teknologi global yang ada di Indonesia. Pada program tersebut, Nafiul belajar mengenai data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Nafiul juga pernah magang di salah satu perusahaan perikanan berbasis teknologi. Selama magang, ia mempelajari banyak hal terkait riset pasar, mulai dari pengambilan data sampai pengolahan data untuk menghasilkan pengetahuan yang dalam (insight). Dengan mengikuti program magang tersebut, Nafiul semakin yakin untuk berkarir dan berkecimpung di bidang data perikanan. Kelak, ia berharap dapat berkontribusi dalam memajukan dunia perikanan Indonesia.

==========================================================

  Rahma Adi Arjun. S, Universitas Khairun

Inventarisasi lokasi peneluran penyu dan persepsi masyarakat tentang konservasi penyu di Pulau Makian-Moti, Maluku Utara
Rahma Adi Arjun. S sedang menempuh studi S1 di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Khairun. Tahun 2019, Arjun mengikuti kompetisi lomba karya tulis ilmiah tingkat fakultas dan meraih peringkat ke-4. Tidak sampai di situ, ia mencoba mengikuti beberapa kompetisi, seperti lomba karya tulis ilmiah mahasiswa tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Khairun dan memperoleh peringkat ke-2, lomba festival inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat nasional Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Khairun. Arjun pernah mengikuti pelatihan Sistem Informasi Geografis serta menjadi asisten dosen mata kuliah Biologi Umum, Ikhtiologi, dan Biologi Perikanan. Ia tertarik dengan konservasi setelah melihat fenomena berkurangnya habitat bagi satwa endemik dan dilindungi serta kurangnya kesadaran masyarakat mengenai satwa tersebut. Ia berharap kegiatan konservasi di Indonesia bisa berjalan dengan baik, khususnya di pulau-pulau kecil, serta perlu adanya kelompok perlindungan satwa di tingkat desa.

==========================================================

  Muhammad Fauji Abubakar, Universitas Khairun Ternate

Pemetaan vegetasi hutan mangrove di Pulau Morotai, Maluku Utara
Muhammad Fauji Abubakar, akrab disapa Fauji, adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Khairun. Fauji sering mengikuti beberapa kuliah umum seputar lingkungan. Sejak awal perkuliahan, ia sudah terlibat dalam beberapa penelitian dari kampus dan lembaga lain. Ia juga sering mengikuti aksi peduli lingkungan seperti penanaman mangrove, transplantasi terumbu karang, serta pembersihan pesisir dan laut. Fauji aktif berorganisasi di dalam dan luar kampus. Selain sebagai anggota Maritim Muda Nusantara, ia pernah menjabat sebagai sekretaris umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan tahun 2019-2020 dan sekretaris Jaringan Mahasiswa Nuku Komisariat Unkhair Kampus II tahun 2020-2021. Ia pun aktif berkecimpung dalam lembaga-lembaga literasi, salah satunya Forum Studi Independensia yang bergerak di bidang literasi dan kajian filsafat. Ia berharap konservasi menjadi topik yang populer di kalangan anak muda agar mereka lebih mencintai alam.

==========================================================