TERMS OF REFERENCE
Position : Wildlife Response Unit Coordinator
Program : Terresterial
Period : 2020 - 2021
Based in : Kotaagung, Lampung
Line Manager : BBS Landscape Manager
Overview
Konflik manusia dengan satwa liar merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya populasi satwa liar terancam punah. Di Sumatera konflik manusia dengan satwa liar merundung gajah, harimau, orang utan, beruang, dan buaya. Konflik menimbulkan kerugian untuk manusia, dan sering berakhir dengan kematian satwa liar.
WCS-IP mengembangkan pendekatan Masyarakat Desa Mandiri (MDM) untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat dalam menangani konflik dengan satwa liar secara mandiri. Kemampuan masyarakat dalam menangani di awal kejadian konflik sangat menentukan situasi selanjutnya. MDM merupakan respon dari situasi konflik manusia dan satwa liar yang masih terus terjadi dan tersebar luas, khususnya di Sumatera. Kerugian akibat konflik kerap melanda kedua belah pihak. Hilangnya hasil lahan, matinya ternak, bahkan melayangnya nyawa menghantui masyarakat sekitar hutan. Satwa liar menjadi sasaran balas dendam, hingga berakhir pada kematian.
Wildlife Response Unit (WRU) merupakan unit dalam program terrestrial sumatera yang menjadi ujung tombak dalam terjadinya perubahan paradigma di masyarakat, khususnya masyarakat sekitar kawasan di TNBBS, yang mengalami dampak terhadap interaksi dengan satwa liar. Berbagai tantangan dalam mengkreasi masyarakat mandiri konflik satwa liar membutuhkan pendampingan yang bersifat membangun keberdayaan. Untuk itu unit ini memerlukan pengelolaan yang baik dalam mengatur sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan masyarakat yang berdaya dan mandiri. Berikut kerangka kerja yang dibutuhkan dalam pengelolaan oleh koordinator WRU:
- Melakukan pengelolaan dan manajemen anggota tim WRU (team member), Community Organizer (CO) di wilayah kerja bentang alam Bukit Barisan Selatan (BBS), dan bentang alam Bukit Balai Rejang Selatan (BBRS)
- Memastikan terlaksananya upaya berkelanjutan mitigasi konflik manusia - satwa liar di wilayah kerja bentang alam Bukit Barisan Selatan (BBS), dan bentang alam Bukit Balai Rejang Selatan (BBRS).
- Melakukan tindakan respon konflik terhadap informasi konflik, untuk menghindari adanya korban kematian harimau, manusia dan ternak.
- Memastikan terlaksananya patroli untuk mendeteksi konflik manusia - satwa liar untuk yang tidak terlaporkan atau terkonfirmasi di wilayah kerja WRU, mendapatkan informasi konflik, serta sejarah konflik manusia – satwa liar yang terjadi sebelumnya dari masyarakat.
- Menginisiasi dan memastikan beroperasinya kelompok kerja / satgas konflik di desa terdampak konflik, sesuai dengan dokumen standar operasional prosedur (SOP) yang disepakati bersama.
- Melakukan pelatihan untuk peningkatan kapasitas internal dan eksternal terkait pengetahuan dalam memahami bioekologi satwa liar yang terlibat konflik; harimau sumatera, gajah sumatera, beruang madu, dan satwa liar lainnya terhadap masyarakat.
- Melakukan kelola sosial desa-desa target, untuk menentukan strategi yang baik dalam mengurangi frekuensi konflik manusia – satwa liar, dengan melibatkan kelompok masyarakat menuju kemandirian desa dalam penanganan konflik.
- Mengelola strategi dan implementasi kampanye penyadartahuan WRU bagi publik dan penduduk desa berkaitan dengan konservasi harimau sumatera dan gajah sumatera.
- Mempersiapkan rekomendasi kepada BBTNBBS dan BKSDA Bengkulu terkait kasus – kasus penting pada masalah harimau terjerat, evakuasi, dan translokasi.
- Membangun update data base WRU dan SMART WRU mitigasi konflik secara berkesinambungan.
- Mempersiapkan laporan laporan (Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan) kepada pihak line manager, BBTNBBS, dan BKSDA Bengkulu, terkait kegiatan mitigasi konflik yang telah dilakukan.
- Menuliskan dalam dokumen pembelajaran terbaik tentang pengelolaan mitigasi konflik di desa desa yang dikelola oleh WRU.
- Melakukan koordinasi dengan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu dalam hal penanganan konflik manusia – satwa liar dengan pendekatan yang efektif dan efisien.
- Melakukan pendekatan-pendekatan yang dapat mengikat dalam konteks membangun kepercayaan (mutual trust) kepada pemerintah daerah (Pemda) dan dinas terkait.
- Melaksanakan kegiatan lain dan menghasilkan luaran lainnya yang relevan sesuai arahan Southern Sumatra Landscape Manager.
- Sesuai arahan Program Manager, Membantu kegiatan konservasi di lokasi lain di mana WCS IP bekerja (khususnya landscape lain di mana Sumatera Program bekerja).
Applications
Please send a covering letter and CV in English to idrecruitment@wcs.org no late than 31 July 2020, stating in the subject line “WRU Coordinator_(name)”.
Please also include a portfolio of your previous work or links to blogs or galleries online.
No correspondence, only short-listed candidates will be notified.