Orangutan merupakan satu-satunya kera besar di Asia dan mamalia arboreal terbesar di dunia. Orangutan sumatera merupakan satu dari tiga spesies orangutan di dunia (bersama orangutan kalimantan dan tapanuli). Spesies ini berukuran lebih kecil dengan rambut berwarna oranye cerah. Orangutan sumatera menghuni hutan dataran rendah (primer dan sekunder) dan rawa di bawah ketinggian 1.500 mdpl. Tahun 2015, estimasi populasinya adalah 13.846 individu di wilayah hutan seluas 16,775 km2.
Satwa ini merupakan jenis endemik Sumatera dan populasi alami hanya ditemukan di Provinsi di Sumatera bagian utara (Aceh dan Sumatera Utara). Sebanyak 95% populasi ditemukan di Bentang Alam Leuser, dimana tiga satwa karismatik Sumatera lainnya (harimau, badak, dan gajah) dapat ditemukan.
Status konservasi orangutan berdasarkan daftar merah IUCN adalah Kritis yang artinya populasinya terus menurun, selangkah lagi menuju kepunahan. Ancaman utama bagi keberadaan spesies ini di antaranya; kehilangan rumahnya di tajuk-tajuk pohon karena hutan yang semakin terfragmentasi dan menyempitnya habitat hidupnya, perburuan dan perdagangan, serta dieksekusi karena merusak tanaman.
Sebagai bentuk komitmen WCS Indonesia dalam melindungi hidupan liar Indonesia termasuk orangutan, beberapa upaya telah dan terus dilakukan, antara lain:
- Bersama mitra pemerintah lainnya, mendukung UPT balai taman nasional melaksanakan patroli perlindungan kawasan mengginakan metode SMART Patrol
- Bersama mitra pemerintah lainnya, mendukung UPT balai taman nasional melakukan mitigasi interaksi negatif manusia-orangutan.
- Bersama UPT balai taman nasional dan instansi lainnya mendukung lembaga penegakan hukum dalam melakukan Investigasi perdagangan ilegal orangutan