Terms of Reference
Posisi : Restoration Officer
Job Grade : Band 3– Class Professional Core
Program/Unit : WCS Program Indonesia
Location. : Sulawesi Utara, based di Kotamobagu dengan perjalanan ke Manado, Bolaang Mongondow, dan Bolaang Mongondow Selatan
Latar Belakang
Wildlife Conservation Society (WCS) bekerja di hampir 60 negara untuk menyelamatkan hidupan liar dan habitat alami melalui ilmu pengetahuan, aksi konservasi, pendidikan, dan menginspirasi masyarakat untuk menghargai alam. Di Indonesia, WCS telah bekerja selama lebih dari 25 tahun untuk mendukung Kementerian Kehutanan dalam melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia di beberapa lanskap prioritas yang menjadi habitat berbagai hidupan liar yang paling terancam di dunia. Dalam menjalankan kegiatan-kegiatannya, WCS bekerja sama dengan instansi pemerintah terkait, masyarakat lokal, sekolah dan universitas, serta pihak swasta. Informasi lebih lanjut mengenai program-program WCS dapat dilihat di https://www.indonesia.wcs.org, dan mengenai kegiatan WCS secara global dapat dilihat di https://www.wcs.org.
WCS Program Indonesia (WCS-PI) terstruktur ke dalam lima program tematik inti, yaitu: Forest; Marine; Wildlife Trade and Policy; One Health; dan Rights and Communities. Program Forest diimplementasikan di lima lanskap prioritas, yaitu Leuser, Bukit Barisan Selatan, Way Kambas, Bogani Nani Wartabone, dan Pulau Rote. Kegiatan inti Program Forest mencakup penguatan pengelolaan kawasan lindung dan pelestarian hidupan liar, serta didukung oleh pendekatan sustainable landscape yang menangani dua penyebab utama kehilangan tutupan hutan – pembangunan infrastruktur dan perluasan lahan pertanian.
Di Sulawesi, WCS-PI mendukung pengelolaan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) secara berkesinambungan sejak tahun 1999. Dukungan ini memprioritaskan intervensi pada tingkat lanskap secara berkelanjutan, dan telah berhasil mengamankan maleo yang merupakan spesies endemik serta terancam punah. Saat ini WCS-PI memperluas cakupan dukungannya dengan memberi dukungan teknis terhadap pengelolaan kawasan konservasi lain, di luar TNBNW, termasuk perlindungan spesies endemik Sulawesi lainnya, seperti babirusa dan anoa. WCS merintis model pengelolaan bentang alam berkelanjutan dari darat ke laut atau ridge to reef. Model ini merupakan pendekatan terpadu untuk pengelolaan lahan, air, hutan, keanekaragaman hayati, dan sumber daya pesisir yang dapat berkontribusi pada pengurangan kemiskinan, mata pencaharian berkelanjutan, dan ketahanan iklim (GEF, 2021). Tujuannya adalah untuk memberikan pendekatan holistik terpadu untuk perlindungan dan pengembangan wilayah pesisir dengan menargetkan pencegahan kerusakan lingkungan di wilayah hulu. Secara khusus, kami berusaha untuk menjaga keanekaragaman hayati, menghentikan kehilangan tutupan hutan, dan meningkatkan mata pencaharian pedesaan dengan mempromosikan kegiatan pertanian berkelanjutan, mendukung petani dengan bantuan teknis untuk meningkatkan hasil dan pendapatan, ditambah dengan restorasi hutan untuk mengurangi banjir serta kebijakan perencanaan pembangunan berkelanjutan yang terutama ditujukan untuk melindungi area preservasi di lansekap Bogani Nani Wartabone.
Tugas dan Tanggung Jawab
Secara umum, Restoration Officer ini bertanggung jawab kepada Sulawesi SL Senior Coordinator dalam mengemban dan menjalankan tanggung jawab pada ketiga aspek utama berikut:
1. Dukungan Teknis Pelaksanaan Inisiatif Restorasi dan Penerapan Agroforestri
- Menyediakan dukungan teknis dalam penerapan teknis restorasi dan agroforestri, termasuk penilain lokasi, pemilihan jenis, pembibitan, perencanaan restorasi, penanaman, perawatan, dan pemantauan tanaman restorasi.
-
Melakukan penilaian dan pemilihan areal prioritas di mana restorasi akan dilaksanakan.
-
Mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang akan ditanam di areal restorasi, sesuai hasil kajian referensi ekosistem.
-
Memberikan dukungan teknis kepada tim Seed Collectors dalam melakukan pengumpulan bakalan bibit (termasuk biji, anakan, cabutan, dll) untuk kebutuhan pembibitan.
-
Bersama Agroecologist Officer mendampingi petani dalam melakukan pembibitan dan memastikan ketersediaan bibit yang berkualitas untuk kebutuhan pelaksanaan restorasi baik untuk di dalam maupun di luar kawasan lindung.
-
Bersama Community Development Officer memastikan tahapan-tahapan kegiatan restorasi berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan Masyarakat.
-
Memberi dukungan teknis pelaksanaan inisiatif restorasi dan penerapan agroforestry, penjangkauan para pihak dan pelatihan kepada petani, serta pemantauan dan pelaporannya.
-
Memantau kepatuhan petani dalam implementasi komitmen yang dituangkan di dalam Kemitraan Konservasi.
2. Penjangkauan Para Pihak dan Pelatihan kepada Petani
-
Membantu SL Senior Coordinator dalam membangun dan memelihara hubungan kerja yang baik dengan Pemerintah Daerah, KPHP Wil II Bolsel - Boltim, BKSDA Sulut, dan otoritas TNBNW, termasuk masyarakat, petani, kelompok tani, dan pemimpin desa.
-
Bersama Community Development Officer memfasilitasi proses Kemitraan Konservasi bagi Kelompok Petani / Kelompok Masyarakat yang terlibat dalam upaya restorasi.
-
Bersama Agroecologist Officer menyelaraskan penerapan Praktik Pertanian yang Baik (Good Agriculture Practices) dengan penerapan Agroforestry dan Upaya restorasi.
-
Bekerjasama dengan tim Forest lainnya untuk mengintegrasikan upaya peningkatan kesadaran konservasi ke dalam program penyuluhan dan pelatihan petani.
-
Bersama Agroecologist Officer dan Community Development Officer mendukung, mengorganisasikan, dan melaksanakan pelatihan kepada petani, mitra pemerintah, maupun mitra LSM yang terlibat dalam upaya restorasi dan penerapan agroforestry. Dukungan ini termasuk penyelenggaraan pelatihan, pertemuan, lokakarya, dan sosialisasi.
3. Pemantauan dan Pelaporan
-
Bersama Conservation Data Officer mengelola data yang dikumpulkan dalam konteks kegiatan restorasi untuk memantau perkembangan inisiatif maupun untuk kebutuhan pelaporan proyek dan organisasi.
-
Membantu Sustainable Landscape Senior Coordinator Sulawesi dalam penyusunan laporan kegiatan, penulisan dan penyajian temuan penelitian berkualitas tinggi serta penyediaan data untuk mendukung komunikasi proyek dan dampak serta temuan utama melalui situs web, media sosial, dan media cetak.
Persyaratan
Kualifikasi dan pengalaman
-
Kualifikasi sarjana (S1) bidang pertanian, kehutanan, biologi, atau bidang lain yang relevan.
-
Memiliki pengalaman bekerja minimal 3 tahun dalam bidang pendampingan petani lahan kecil (small holders) di kawasan penyangga, lebih disukai jika memiliki pengalaman dalam bidang restorasi ekosistem, agroforestry, ataupun silvikultur.
-
Memiliki pengetahuan tentang teknik-teknik restorasi ekosistem.
Kompetensi
-
Mampu untuk bekerja di lapangan secara mandiri dan proaktif dengan para pemangku kepentingan di daerah pedesaan, serta di tingkat kecamatan.
-
Memiliki keterampilan interpersonal dan komunikasi yang sangat baik dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi setempat.
-
Memiliki pemahaman tentang konservasi dan pengembangan masyarakat, serta memiliki visi dalam mendukung konservasi sumber daya hayati dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan;
-
Mampu mengoperasikan komputer dan perangkat lunak untuk kebutuhan pekerjaan MS Office.
Kirimkan surat lamaran dan CV dalam Bahasa Indonesia kepada idrecruitment@wcs.org dengan mencantumkan subject “Restoration Officer_(nama)” paling lambat pada 29-Agustus-2025. Tidak ada korespondensi karena hanya kandidat terpilih yang akan mendapat notifikasi.